Menstruasi bagi sebagian perempuan adalah hari-hari yang sangat tidak nyaman. Karena ketika menstruasi banyak hal yang dirasakan, seperti kram perut dan nyeri menstruasi yang dirasa, belum lagi harus rutin gonta-ganti pembalut. Namun ada kondisi di mana hari-hari menstruasimu terasa lebih berat, ketika darah menstruasi keluar lebih banyak dari biasanya.
Sebenarnya, kondisi setiap perempuan saat menstruasi berbeda-beda, seperti siklus, PMS, hingga pendarahan yang terjadi saat menstruasi. Ada yang sikulusnya lancar, ada yang mengalami gangguan menstruasi, ada yang mengalami PMS bahkan ada juga yang tidak, hingga ada yang volume darah menstruasinya sedikit tetapi ada juga yang berlebih.
Tanda Darah Menstruasi Keluar Lebih Banyak
Darah mensruasi normalnya akan keluar kurang lebih sebanyak 80 ml dalam satu siklus menstruasi. Sedangkan orang yang mengalami pendarahan berlebih maka ia akan mengalami pendarahan lebih banyak dari itu. Namun, karena sulit kemungkinan untuk mengukur jumlah darah menstruasi yang keluar, maka perhatikan beberapa hal berikut ini untuk mengetahui tanda darah menstruasi yang keluar lebih banyak:
- Lebih sering mengganti pembalut setiap 1-2 jam karena penuh
- Pendarahan sering berupa gumpalan darah seukuran koin atau lebih
- Darah menstruasi bisa tembus ke celana walaupun sudah memakai pembalu
- Terbangung di tengah malam untuk mengganti pembalut
- Lama menstruasi lebih dari 7 hari
Kondisi seperti itu tentu akan mengganggu aktifitas kamu sehari-hari. Karena selain harus lebih ekstra dan rutin mengganti pembalut, kamu juga akan merasa lebih lemas dan gampang capek karena keluarnya darah yang berlebihan dapat menyebabkan anemia.
Penyebab Darah Menstruasi Keluar Berlebih
Secara medis ada banyak hal yang menyebabkan dari menstruasi keluar lebih banyak. Seperti berikut ini:
- Endomtriosis yaitu tumbuhnya lapisan rahim di luar rahim, misalnya ada di ovarium atau tuba falopi.
- Adanya miom atau benjolan yang tumbuh di dinding rahim
- Terjadi radang panggul atau peradangan pada area panggul termasuk organ reproduksi seperti rahim, tuba falopi, dan ovarium.
- PCOS atau sindrom polistik ovarium di mana kondisi ini memengaruhi kerja ovarium yang akan bedampak pada siklus menstruasi dan kesuburan.
- Adanya polip endometrium yaitu jaringan nonkanker yang tumbuh menonjol pada lapisan rahim atau leher rahim.
- Hormon estrogen dan progesterone yang tidak seimbang karena stress berkepanjangan
- Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim, seperti IUD pada pemakaian 3-6 bulan pertama.
- Kehamilan ektopik atau pembuahan yang terjadi di luar rahim. Kondisi seperti ini akan menyebabkan terjadinya pendarahan yang dikira sebagai darah menstruasi.
- Mengalami masalah pembekuan darah
- Kanker rahim, kanker serviks, dan kanker ovarium.
Itulah beberapa tanda dan penyebab darah menstruas keluar lebih banyak dari biasanya. Ketika kamu mengalami tanda diatas dan terjadi secara terus menerus, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.