Film horor banyak diminati pecinta film di Indonesia. Terbukti dari banyaknya judul film bergenre horor. Salah satu film horor Indonesia terbaik adalah Pengabdi Setan. Seperti film yang pertama, Film Pengabdi Setan 2 benar-benar membuat seluruh penontonnya bergidik ketakutan berkat ramuan horor yang berhasil disajikan Joko Anwar dengan sangat epik. Di balik kepopuleran film ini, ada sejumlah fakta menarik yang patut kita ketahui.
Tempat syutingnya ditemukan berkat saran dari warganet
Pada awalnya, Joko Anwar dan para krunya sempat kesulitan menemukan tempat yang cocok dengan selera sang sutradara. Mereka bahkan sempat menghabiskan waktu selama 4 bulan hanya untuk mencari lokasi yang pas. Nah, Joko pun memutuskan untuk rekomendasi lokasi syuting yang tepat untuk filmnya ke para warganet. Salah satu dari mereka pun berhasil menemukan tempat yang sesuai keinginan sutradara tersebut, yaitu rusun lama yang sudah kosong selama puluhan tahun.
Topeng didesain unik dan spesial
Segala detail diperhatikan Joko Anwar dalam film “Pengabdi Setan 2”, seperti bagian topeng yang dipakai. “Ratusan topeng dibuat untuk Pengabdi Setan 2 dengan desain yang berbeda sesuai dengan hierarki mereka masing-masing dalam komuni Pengabdi Setan 2,” beber Joko Anwar.
Butuh persiapan sekitar 3 tahun
Rupanya sejak sukses dengan Pengabdi Setan 2017, Joko Anwar sudah langsung tancap gas dalam persiapan produksi sekuel kelanjutannya. Mereka sendiri sudah memulai penulisan skenario untuk film keduanya sejak tahun 2018. Joko sendiri mengakui bahwa ia dan para krunya banyak mengalami kesulitan selama proses implementasi apa yang akan mereka terapkan ke dalam Pengabdi Setan 2.
Penjelasan musik mencekam
“Musik Pengabdi Setan 2 mengambil konsep “kepler effect” (dari teori Kepler’s Law of Planetary Motion), di mana suara-suara instrumen musik dan vokal manusia didesain seakan-akan bergeran dan berdistorsi dalam orbit yang melingkar. Konsep ini merepresentasikan kejadian-kejadian mengerikan yang terjadi di cerita ini berputar mengelilingi sebuah energi gelap yang besar sebagai pusatnya,” ungkap Aghi Narotama.